Kamu seperti cewek biasanya yang punyai mimpi menikah dan membentuk keluarga kecil. Apa lagi jika umurmu sendiri telah termasuk cukuplah, penantian hadirnya lamaran dari pasangan telah tidak perlu ditanyakan. Keinginanmu ia ajak keluarganya untuk tiba minta ke orangtuamu. Ingat kalian sendiri pernah mengungkapkan kemauan semasing untuk bawa jalinan ini menuju yang lebih serius. Tetapi rupanya sampai detik ini belum ada juga pertanda lamaran itu tiba.

Jika ditanyakan sayang atau mungkin tidak dengan cowokmu ini, terang kamu sayang. Tetapi kenyataannya, terkadang sayang atau cinta tidak cukup buat menjaga jalinan. Apa lagi di tengah-tengah keadaan kamu yang lagi mengharap sekali ia dapat melamarmu secepat-cepatnya, sesaat ia seperti masih diam-diam saja. Rasa-rasanya waktu itu kamu pengin sekali memutus hubungan kalian. Walau tidak lama sesudahnya ada rasa takut kehilangan figurnya yang tidak dapat kamu tolak. Jika telah semacam ini, cowokmu salah bicara atau berlaku sedikit saja, kamu langsung bisa ngambek atau geram-marah.

Ada saatnya pikiranmu minta untuk menanyakan langsung ke cowokmu masalah kapan ia akan melamar. Sesaat hatimu sendiri ngomong jika hal tersebut bisa malu-maluin diri kamu sendiri. Bagaimana tidak malu-maluin jika kamu nampak bertambah agresif, yang kelihatannya telah ngebet sekali pengin menikah. Bagaimana kata orang jika tahu kamu yang terlebih dahulu menanyakan masalah ini. Walau sebenarnya aslinya sebatas menanyakan itu bukan hal yang keliru atau noda, namun gengsi terkadang buatmu jadi begitu perasa sampai pikirkan beberapa hal yang cukup absurd.

Untuk hal penting ini semestinya tidak perlu kembali ada kode-kodean. Kamu perlu terang-terangan dengan yang sedang kamu harap dari ia dan jalinan kalian. Toh apa saja jawabnya yang perlu itu kamu dapat lega dan tidak perlu lagi mengharap apa lagi menduga-duga. Tetapi sayang diri kamu sendiri yang terkadang belum siap dengan jawaban yang kemungkinan kurang membahagiakan, seperti rupanya ia sendiri akan menikah sesudah mengakhiri S2-nya yang lebih kurang dua tahun itu.

Bukanlah tidak sabaran, tetapi kamu tuch begitu ingin tahu, mengapa sampai detik ini belum ada juga perkataan yang ke arah kemauan melamarnya. Walau sebenarnya kalian sendiri terang punyai loyalitas untuk membuat jalinan yang serius. Jadi tidaklah aneh jika rasa-rasanya kamu pengin sekali memaksakan ia memberikan kejelasan, minimal tidak ada atau ada keinginan untuk melamar. Tetapi ya balik lagi ke gengsimu barusan.

Sesungguhnya memutus hubungan itu gampang. Sebab yang susah itu ya terima fakta pascaputusnya. Kamu Situs Judi Slot bertahan sampai selama ini sama dia bukan lantaran sayang saja. Tetapi ia memang menjadi salah satu cowok yang kamu kira pahami apa saja mengenai diri kamu. Dia paham rutinitasmu yang pemilih sekali dengan makanan. Dia paham kegiatan-kegiatan yang tarik di matamu. Ia memahami di hari esok kelak yang kamu pengin menjadi figur yang merdeka, tidak perlu terpenjara dengan pekerjaan kantoran yang rutinitasnya itu-itu saja.

error: Content is protected !!