Sekian tahun kekasihan dan waktu tenteram menjadi rekan, membuat seorang terkadang lupakan arah satu jalinan. Tetapi saat terasa nyaman itu selanjutnya harus hadapi dengan fakta–ditinggalkan–patah hati mau tidak mau harus dirasa. Putus semangat sesudah sekian tahun bersama rupanya jauuuuh lebih sakit dan biasanya membuat seorang yang ditinggal itu berasa tidak berdaya. Hampa lebih persisnya.
Nah kamu yang lagi dalam saat-saat putus semangat ini, putus semangat sesudah sekian tahun tenteram dengan seorang lalu ditinggal, kemungkinan perlu belajar pada figur Gala. Figur khusus di novel metropop kreasi Almira Bastari ini pernah ditinggal sesudah 13 tahun bersama. Iya, kamu tidak salah baca. Tiga belas tahun kekasihan lalu ditinggal demikian saja.
Ditinggal, diputusin, atau apa saja faktanya mengakhiri jalinan benar-benar buat hatimu porak poranda. Rasa-rasanya tidak ada kata yang cocok untuk memvisualisasikan hatimu kecuali sakit sesakit-sakitnya. Gala pun demikian. Gala rasakan sepertimu. Tetapi bukanlah denial, dia malah akui jika hatinya sedang tidak baik saja. Dan akui jika sedang ada yang hancur di relung hatinya ialah bukti dianya punyai figur ksatria.
Sesudah mengaku jika hatimu tidak sedang baik saja, tidak perlu takut dengan rasa hampa yang tiba bertamu. Ini lumrah berlangsung. Apa lagi saat telah sekian tahun kamu terus berdua dan kemana saja ada selalu yang temani.
Di periode melayani rasa hampa ini rasa-rasanya tidak nikmat sama sekalipun. Tetapi cicipi saja. Cicipi pelan-pelan prosesnya. Begitupun dengan Gala. Tiga belas tahun bersama tidak segera membuat dianya berasa “Oh oke, saya siap hadapi dunia!”. Ia sama, jalani malam-malam sendiri dengan menangis. Sampai mata sembab sebab kebanyakan air mata yang mengucur.
Sesudah terima jika hatimu tidak baik saja dan nikmati kehampaan yang ada, kamu akan disandingkan dengan peristiwa bangun dari kemerosotan. Jauh di relung hatimu, ada dorongan untuk tidak tersuruk semakin lama. Ada dorongan untuk tidak terbenam dalam kenangan-kenangan lama.