Jodoh itu tidak saksikan usia. Ingin muda, ingin tua atau seumuran, jika memang sudah sama mendapati kenyamanan, sah-sah saja untuk merajut jalinan. Toh masalah abadi atau nggaknya kalian tidak bergantung dari ketidaksamaan usia. Seluruh balik lagi ke usaha kamu dan ia untuk dapat sama-sama lengkapi dan pahami keduanya.

Seperti kamu yang punyai cowok seumuran. Samanya umur, pertemanan, sampai babak kedewasaan yang ditempuh membuat kalian terkadang berasa gampang jalani jalinan, terkadang malah sama-sama gregetan sama sikap semasing. Apa lagi selaku cewek yang terkadang kamu sendiri perubahan pikirannya berjalan bisa lebih cepat dari ia. Kamunya sudah mulai bisa arif, si dia masih senang konyol-konyolan.

Disebut hebat, ya memang hebat punyai kekasih seumuran. Tetapi masih saja ada saat-saat susah yang pernah kamu dan ia rasakan. Pokoknya sich seluruh lika-likunya benar-benar hanya kamu saja yang memahami, orang sich hanya tahu permukan dari jalinan kalian saja.

Manggil ia tidak perlu Mas, Aa atau Abang. Jika kembali bergurau apa lagi, panggilan nama yang terkadang dianeh-anehin tidak jadi masalah. Apa lagi jika ingin bergurau atau konyol bersama, seluruh akan berjalan dengan rileks dan enteng. Ingin sampai jambak-jambakan atau cubit-cubitan, atau kamu yang diunyel-unyel sampai tidak karuan, ya sudah rasa-rasanya kamu dan ia lebi seperti orang temenan. Karena kamu atau ia sendiri terus berasa umur kalian hanya tertaut bulan. Jadi ya asyik-asyik saja.

Umur samaan, untuk kamu dan ia juga berbarengan untuk beberapa hal seperti kuliah atau mengawali karier. Jika kamu dan ia sudah kekasihan dari kuliah, automatis kalian juga selalu ada berada di babak yang serupa, dimulai dari ngerjain pekerjaan, skripsi hingga kemudian lulus berbarengan. Waktu menjejaki dunia kerja, kalian juga sama berada di babak awalnya berusaha membuat karier. Beberapa hal semacam itu yang pada akhirnya membuat kalian lebih menghargakan jalinan yang saat ini.

error: Content is protected !!