Pertambahan umur semestinya dapat membuat kita semakin dewasa dalam satu jalinan. Cinta tidak hanya jadi sebatas kata untuk diucap. Tetapi lebih dari itu, semakin ke sini cinta perlu bukti riil. Waktu umur kita belum masak, cinta bisa saja hal yang gampang untuk disebutkan. Waktu sama-sama melempar kata cinta, seolah dunia sudah jadi punya berdua. Walau sesudahnya tidak ada perlakuan apa-apa untuk memberikan bukti.

Bila sekarang ini kamu masih terjerat dalam jalinan yang cuman dengan modal kata cinta, jangan terburu berbangga. Sebab jalinan semacam itu cuman akan bertahan sampai cinta itu tidak akan berpendar. Bila jalinan kamu dan ia masih bergelut pada hal itu-itu saja, jangan terburu ekspos kemesraan. Sebab saat hubunganmu dan ia usai, cuman malu yang akan kamu tanggung. Saat sebelum ia memberi kejelasan, tidak perlu memberi cintamu demikian dalam ke orang yang belum terang juntrungannya. Perlakukan ia semestinya, kamu masihlah ada punyai peluang untuk memperoleh yang lebih bagus darinya.

Cinta memang jadi landasan untuk jalinan yang serasi. Benar-benar, tiada cinta seluruh akan berasa cemplang. Tetapi bukan bermakna cinta ialah yang segala hal. Silahkan sesuai kenyataan saja, di kehidupan rumah tangga nanti, kamu tidak bisa bertahan hidup cukup dengan cinta saja. Cinta benar-benar menjadi penguat waktu kamu dan ia lagi ada dalam titik paling rendah. Tetapi untuk keluar pada keadaan itu, kamu dan ia perlu usaha yang keras.

Jalinan yang dewasa masalah membuat hari esok bersama. Jalinan yang terikat harus punyai arah yang pasti. Sebab selanjutnya, kamu dan ia harus punyai keputusan ke mana kalian akan bertambat. Dengannya kemungkinan berasa membahagiakan sekarang ini. Tetapi kamu perlu memikir 2x bila ia tidak mempunyai gagasan yang masak untuk kalian berdua.

Jangankan membuat hari esok kalian berdua, gagasan hari esok untuk dianya saja dia tidak punyai.

Menyukai seorang tiada persyaratan jadi tingkat cinta yang paling dewasa. Terima ia apa yang ada pasti menunjukkan kita sudah jadi individu yang lebih arif. Tetapi kalimat “sayangi saya apa yang ada” tidak bermakna kamu dan ia stop berusaha demikian saja. Bukan mentang-mentang telah diterima apa yang ada, tidak bermakna ia tidak akan ingin berusaha untuk bertambah lebih baik kembali. Usaha itu tetap harus ada, walau semenjak awalnya kamu dan ia sudah siap terima keunggulan dan kekurangan semasing.

Menyukai apa yang ada semestinya bermakna masih siap sama-sama mengikuti, walau jalan untuk bertambah lebih baik kembali dan merealisasikan mimpi tidak selamanya berjalan mulus. Rintangan yang tiba bukan fakta menjadi sangsi, tetapi malah sanggup mengikat jalinan lebih kuat kembali. Menyukai ia apa yang ada bermakna menggerakkan ia jadi individu lebih bagus kembali, dan tidak ikhlas bila ia jadi individu yang tidak berkembang. Sebab ia yang pantas untukmu, tidak akan capek berusaha habis-habisan untukmu.

error: Content is protected !!