tetapi semakin lama kamu terlatih dengan seluruh celetukkannya. Kamu juga tahu, jika itu menjadi karakter dasarnya yang tidak dapat dirubah. Benar-benar langkah ia mengutarakan opini kerap kali sarkastik atau pedas. Tetapi, satu kali lagi kamu paham.kamu mengerti kemauan ia mengungkapkan itu tidak untuk sakiti kamu. Malah ia jadi salah satu orang yang betul-betul membawamu pada fakta yang ada.

Untuk dia opini itu ya harus jujur, ingin seperti apa saja memiliki bentuk yang perlu ya jujur. Karena itu, waktu seluruh rekan rerata mengungkapkan sanjungan untukmu. Eh, jangan berharap kamu dengar hal sama dari mulutnya. Sudah tentu apa yang ada dalam kepalanya akan ia beberkan, dan ini terang menolongmu menyaksikan suatu hal dari pemikiran yang lain.

Bukannya langsung menyepakati atau menasihati pendapatmu, ia malah memberikan pertanyaan balik. Bukan, bukan lantaran ia tidak tahu harus memberikan opini apa. Ia hanya tidak pengin membuat kekeliruan dengan opini pribadinya, karenanya ia malah memancingmu untuk memikir ulangi. Dasarnya ia tidak mau kamu lakukan kekeliruan dengan keputusan yang tergesah-gesah.

Garing, tetapi masih saja kamu tertawa. Sang ceplas-ceplos ini memang terkadang absurd untuk hal bergurauan. Apa lagi untuk ukuran orang yang baru mengenal. Tetapi, jangan salah perjumpaan aneh seperti ini yang tidak bisa kamu lupain. Belum dekat saja ia sudah selugas itu mengutarakan style bergurauannya. Nah, jika sudah mengenal lama, tentu tidak ada yang bernama jaim-jaiman.

Nah, loh! Waktu seluruh rekan-rekan lainnya mengulasmu ada di belakang, ia dengan rileksnya malah akan terang-terangan langsung di muka kamu. Nyelekit sich sudah tentu, tetapi upayanya buat bicara langsung ke kamu itu yang penting kamu acungi jempol. Minimal ceplas-ceplosnya ia membuat kamu dapat lebih mawas diri kembali.

Jangan salah ia ceplas-ceplos tidak ke asal-asalan orang. Ia yang ceplas-ceplos sesungguhnya punyai ketentuan untuk mengungkapkan gagasannya. Ia memang tidak akan enggan-segan nyeletuk di depanmu, karena ia telah merasanyaman dengan persahabatan kalian. Tetapi, jika sama orang yang lain dia paham tidak cukup dapat terima celetukannya, ia malahan akan pilih diam dan mengendalikan diri. Jangan bingung jika mendadak ia jadi sedikit pendiam.

Kamu terlatih dengan semua jenis celotehnya. Satu waktu waktu kalian terpisah kota dalam saat yang lumayan lama, tidak dapat disangkal kamu akan kangen dengan semua ucapannya yang spontan. Sepi rupanya tidak ada yang umum nyeletuk ini itu.

Ia tidak hanya jujur dan dapat kamu yakin. Tetapi, dibalik kecerewetannya, ia ialah rekan yang paling setia. Waktu seluruh temanmu lenyap satu-satu waktu kamu sedang dilanda permasalahan. Sang ceplas-ceplos lah yang menjadi salah satu orang berada di sampingmu dan tentunya dapat kamu utamakan untuk share narasi.

error: Content is protected !!