telah lama saya pengin mengobrol dekat denganmu. Sayang, kita sama tidak dapat duduk lama-lama berdua. Aktivitas dan semua tanggung jawab atas nama pekerjaan membuat kita cuman berjumpa kadang-kadang saja.

Tetapi sesungguhnya, waktu bukan fakta salah satu. Jujur, saya masih canggung bila mengulas ini pada Ayah. Dan pada akhirnya, saya memutuskan untuk menulis surat saja. Saya berharap langkah ini pas dan dapat membuat ayah pahami mengenai hal yang mengusik pikiranku sejauh ini.

Sepintas, Ayah benar-benar berkesan punyai watak yang keras. Membesarkan anak wanita sepertiku membuat kamu sering belingsatan. Seringkali, Ayah harus berlaku kasar hadapi saya yang tidak dapat diam di dalam rumah. Ayah pasti juga kerap kecewa bila berlainan opini denganku yang keras kepala dan gampang meledak emosinya.

Tetapi entahlah berapakah kali kita pernah berkelahi dan berlainan pendirian, Ayah teruslah pria yang kuanggap terhebat. Saat makin mengenali karakter dan watakku sesudah dewasa, Ayah pada akhirnya pilih untuk berlaku lebih kendur. Saya ialah wanita yang tidak ingin bahkan juga tidak dapat dilarang-larang, itu kenapa Ayah pilih usaha sesuaikan.

Jujur saya takjub dengan Ayah membesarkanku. Kuangkat empat jempol untuk kehebatanmu. Tetapi, di umurku yang saat ini malah saya mulai sangsi. Seringkali terkait dengan pria, tidak pernah kutemukan yang sehebat diri kamu. Apakah salah saya bila inginkan pengiring hidup yang seperti Ayah?

Saya pahami seutuhnya bila memenuhi keperluan satu keluarga bukan kasus gampang. Tetapi sepanjang umur saya tidak pernah sekalinya menyaksikan Ayah yang ogah-ogahan bekerja. Bahkan juga, tidak pernah sekalinya juga saya dengar Ayah berkeluh kesah. Yang saya tahu, Ayah cuman konsentrasi untuk bekerja dan bekerja untuk keluarga. Untuk memenuhi keperluan saya, kakak, adik, dan ibu.

Sikap ini pulalah yang membuatku takjub kepadamu. Keinginanku, mudah-mudahan dapat kutemukan lelaki sepertimu. Seorang lelaki yang bertanggungjawab. Yang tidak pernah malas berusaha untuk memenuhi keperluan beberapa orang yang disayanginya. Seorang lelaki yang tidak egois pada keperluan dan dirinya.

Selaku seorang anak pasti seringkali saya lakukan kekeliruan dan membuat ayah kecewa. Walaupun demikian, tidak pernah sekalinya ayah membentak atau akan melakukan perbuatan kasar padaku. Ayah ialah seorang yang penuh kesabaran dan kasih sayang. Meskipun kecewa bukan kepalang sebab tindakanku, ayah akan memberitahu dan mengingatiku secara halus. Sekalinya ayah geram saya dapat menyaksikan dari raut mukanya tiada ayah memarahiku.

Benar-benar pengin saya mempunyai pengiring yang akan mengingati tiada pernah terbesit kemauan untuk melakukan perbuatan kasar. Seorang lelaki yang tidak main tangan dan berbicara kejam yang menyakitkan. Ayah terus mengajar bagaimana maafkan. Aku juga mengharap seorang yang akan mendampingiku ialah orang yang mempunyai hati lega untuk maafkan dan mohon maaf bila benar-benar bersalah.

Cinta ayah padaku benar-benar tidak ada yang akan menyainginya. Ayah menunjukkan tiap hari walaupun tidak pernah menjelaskannya. Waktu saya sukses capai prestasi walaupun tidak tinggi, ayah tersenyum dan penuh haru. Saya tahu sebenarnya ayah pengin menangis tetapi untuk ayah menangis dan menyambat bukan sikap seorang lelaki. Tidak apa ayah, saya berbahagia dapat menyaksikan ayah senang.

error: Content is protected !!