Susah memang menjadi seorang cewek yang punyai cowok sibuknya tidak ketulungan. Buatmu terkadang menanyakan hatinya, ia betul sayang denganmu atau mungkin tidak. Terkadang dalam kepalamu ada pemikiran, “Ya udahlah putus saja, dibanding kekasihan tetapi rasa-rasanya seperti tidak punyai kekasih,”. Tidak ada yang keliru sich dengan beberapa pikiran semacam itu, namanya cewek tentu pengin sekali bisa perhatian lebih dari cowoknya. Tetapi tidakkah cowokmu ini aslinya perhatian? Namun aktivitas seringkali mengambil alih perhatiannya. Status ini yang menjadi tempatmu mengetes pengertianmu selaku pasangan.

Kalimat “tidak apa-apa” kamu bukan code kamu sedang ngambek atau geram. Tetapi benar-benar murni menerangkan jika situasi hatimu baik saja. Lantas dibanding memberondongnya dengan pertanyaan atau protes ini itu, kamu pilih cari tema percakapan lain.

Dapat dari hal yang acak, seperti mengulas senja, kepadatan jalan raya, dasarnya apa saja yang kamu jumpai di jalan. Juga bisa sesimpel bertanya berita kerjanya, bagaimana deadline ini hari, bagaimana klien-klien yang ditemuinya, atau lemparkan satu gurauan tiada perlu pikirkan lucu tidaknya. Minimal untuk dia percaya, jika kamu benar-benar baik saja. Meskipun berita darinya sepanjang hari tidak tiba.

Sebab punyai kekasih yang repot itu ada juga untungnya ke kamu, diantaranya membuat kamu dapat bebas lakukan aktivitas lain kecuali pekerjaan utamamu. Dan aktivitasmu ini yang sembunyi-sembunyi dapat membuat kangen bahkan juga rasakan hal yang sama. Bagaimana tidak kangen, jika kondisinya kembali. Waktu ia sedang ada waktu senggang, kamu malah yang repot dengan agenda aktivitas tambahan lain. Sesaat beberapa saat awalnya kalian sendiri betul-betul tidak punyai waktu bersama.

Kemungkinan rasa sedih ada. Tetapi, bukannya membludakkannya dengan ngambek atau geram, kamu malah usaha untuk menahannya. Toh dalam kehidupan ini beberapa hal yang lain terkadang berjalan tidak sama gagasan, yang umumnya malah memberikan kebaikan. Jadi kamu pada akhirnya memberikan keyakinan ia, bila diri kamu dapat terima ketetapannya dan semua sesuatunya masih aman teratasi terhitung situasi hatimu ini.

Bukan berlagak berdikari, tetapi meminimalisir keinginan kontribusi ke dianya ini selaku sikap bila kamu sadarkan diri alias pahami dengan aktivitasnya. Kamu minta kontribusi waktu benar-benar kepepet, atau tahu ia sedang tidak begitu repot. Terkadang sekalinya ribet dan kesusahan, kamu menanti sampai ia tawarkan kontribusi atas idenya sendiri. Karena kamu juga pengin ia punyai kesadaran selaku pasangan yang telah sebaiknya untuk sama-sama lengkapi.

Sebab kangen tidak akan usai dengan merengek-rengek. Malah langkah terhebat, ya sesimpel langsung ajaknya berjumpa. Toh cowokmu ini tidak selamanya repot dengan dunianya saja. Kalaulah waktu peluang keburuknya berlangsung, waktu kamu ajaknya berjumpa tetapi ia repot, ‘kan kalian dapat rencanakan tatap muka seterusnya. Atau jika benar-benar ia harus mengakhiri pekerjaan, kamu dapat tawarkan diri untuk temaninya mengakhiri pekerjaannya. Pokoknya kamu memang seharusnya lebih fleksibel hadapi aktivitas cowokmu ini.

error: Content is protected !!