Antara seluruh jalinan cinta yang pernah berada di dunia, berapakah yang “selamat” sampai ke pelaminan? Tidak semua, sudah pasti. Dan tidak pernah ada agunan jika salah satunya yang selamat itu ialah jalinan kita berdua.

Walaupun demikian, kita toh masih memilih untuk melanjutkan hubungan dan merajut jalinan. Saat itu, segala hal benar-benar lebih gampang sebab kita bisa cuman memercayakan cinta dan kenaifan periode muda. Kita belum retak didesak kenyataan, belum berserah sebab kekurangan tenaga. Kita berbahagia.

Tetapi pada kita, hari esok pilih tampilkan sikap antagonisnya. Sekarang jelas sudah juntrungannya: tidak berjodoh–kita tidak akan dapat bersama.

Saya dan kamu tidak akan bersanding di pelaminan bersama, seperti harapan yang pernah kita punyai. Dan saya pengin berbicara jika itu seluruh tidak kenapa. Bagaimana juga, berbahagia yang pernah kita alami, meskipun sesaat, ialah riil.

Saya tidak mengetahui kapan persisnya kita tidak akan menjadi satu. Dibalik pertikaian terus tidak ada jalan keluar selaku perolehan. Cuman ada cacian yang membuat telinga ini semakin merah dan sakitnya hati semakin makin bertambah. Kita benar-benar mulai berkembang dan berkembang. Tidak lagi individu polos yang dahulu sama-sama menelan cinta dalam-dalam. Kau dan saya sama-sama belajar, jika dunia tidak cuman diisi oleh cinta, ada beberapa elemen yang dapat dikupas dan ditelan untuk menambahkan wacana.

Tiada diakui, kita mempunyai banyak ketidaksamaan yang membuat hubungan ini semakin berlubang. Kita semakin berjeda dan terasa terusik bila bersama. Kekuranganku akan nampak demikian mematikan di matamu. Begitupun dengan kealpaan kecil yang kau cipta, akan gampangnya membuat gurat sedih.

error: Content is protected !!